KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN DALAM MEMBUAT BPMN

Beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam membuat BPMN adalah sebagai berikut:

  1. Terlalu kompleks: BPMN sebaiknya digunakan untuk menggambarkan proses bisnis yang kompleks, bukan proses yang sederhana. Terlalu banyak detail yang tidak diperlukan dapat mempersulit pemahaman proses bisnis.
  2. Terlalu abstrak: Terlalu banyak abstraksi dapat membuat BPMN sulit dipahami oleh orang yang tidak terbiasa dengan notasi ini. Oleh karena itu, sebaiknya BPMN dibuat dengan level abstraksi yang sesuai.
  3. Tidak konsisten: Penting untuk memastikan bahwa notasi yang digunakan konsisten di seluruh diagram. Misalnya, tidak seharusnya menggunakan simbol yang berbeda untuk menunjukkan tugas yang sama di berbagai diagram.
  4. Tidak sesuai dengan standar: BPMN memiliki standar yang sudah ditetapkan, dan sebaiknya diagram yang dibuat sesuai dengan standar tersebut. Jika tidak, bisa mempersulit pemahaman diagram oleh orang lain.
  5. Tidak jelas: Diagram yang ambigu atau tidak jelas dapat membingungkan pengguna. Oleh karena itu, sebaiknya membuat diagram yang jelas dan mudah dipahami oleh orang lain.
  6. Tidak mempertimbangkan konteks: Penting untuk mempertimbangkan konteks ketika membuat BPMN. Diagram yang dibuat harus mencakup seluruh proses bisnis dan lingkungan di mana proses bisnis itu berjalan.

Sumber: Buku Tanya Jawab BPMN & Camunda (2023), Ditulis oleh Wisnu Manupraba & Novi Setiani

Ikuti Training BPMN Sekarang juga!

Leave Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *